• 0
    Jajan Sembari Nikmati Musik Keroncong di Kuliner Pucang Sawit

    Suntuk apalagi bingung menentukan acara malam minggu ataupun ngumpul bareng teman atau sahabat. Jangan pusing-pusing, datang saja ke Pedagang Kreatif Lapangan (PKL) Pucangsawit, Solo yang buka siang hingga malam pukul 24.00 wib. beraneka macam jajanan dan kuliner khas kota solo yang berada di Sand-stand. Mulai dari nasi liwet, sate jerohan, gudeg ceker, dan masih banyak lagi disediakan disini.
    Sembari jajan, makan dan bersantai (ngelaras) anda akan disuguhi music keroncong atau karawitan secara gratis. Kuliner Pucangsawit letaknya sangat strategis, di dekat Bengawan Solo serta jalur masuk Kota Solo dari Surabaya-Karanganyar-Sragen. Hal ini sangat layak dikunjungi bagi orang yang kerap melintas disana. kalau Anda tertarik ? silakan berkunjung ke sana.
  • 0
    OUTING CLASS @CENTRA NASI LIWET

    Bulan kemarin saya dan teman-teman dari kampus Politeknik Indonysa Surakarta melakukan outing class ke centra nasi liwet di desa Duwet, Sukoharjo. Saya berkunjung ke salah satu rumah warga yang bernama Bu Yanti dan Pak Topo. Mereka berjualan sejak tahun 1997 di daerah Purwosari. Awalnya pada saat itu mereka hanya main dirumah tetangga yang membuat nasi liwet. Lalu lama kelamaan mereka ikut berjualan dengan tetangga. Setelah 3th ikut berjualan tetangga akhirnya mereka berjualan sendiri. Mereka kira-kira sehari membuat 25kg nasi liwet yang menjadi 250 porsi. Mereka berjualan dari jam 6 sore sampai jam 1 malam dan mempunyai banyak sekali pelanggan baik dari Solo maupun luar kota.
  • 0


    Lagu ini menjadi motivasi dalam setiap langkah kaki saya. Karena Tuhan selalu mengganti setiap duka kita dengan kebahagiaan. Percayalah. God Bless Us
  • 0
    -
    IMG_20150912_175850 
     Passionville 2015 hadir di Semarang, band seperti Serempet Gudal, Neurotic, Steven Jam pun turut memeriahkan panggung acara ini. Passionville merupakan rangkaian kegiatan kreatif yang diinisiasi Diplomat Mild sebagai arena pencarian orang-orang yang berani menghidupkan passion untuk mewujudkan karya sesuai passionnya.
    Event ini selalu menghadirkan passion sebagai aktivasi penyelenggaraannya. Sejak diadakan pada 2013, Passionville mendapat sambutan luar biasa dari anak muda. Pada tahun ini tema yang diangkat adalah ‘Live Up Your Passion’ yang mengajak anak muda berani unjuk passion dan juga berkesempatan untuk mendapatkan total hadiah Rp 200 juta rupiah bagi para pemenang.
    Passionville 2015 kali ini memperebutkan hadiah Juara I Rp 100 juta, Juara II 50 juta, Juara III 25 juta dan Juara Favorit 25 juta.
    “Kita menantang anak muda Semarang untuk menunjukkan kreativitasnya,” ungkap Christian Hariyanto, Brand Manager Diplomat Mild yang juga mengajak anak muda Semarang untuk mengekspresikan passionnya di bidang otomotif, video, film, musik, dan juga art.
    Ini ajang buat anak muda menikmati kebebasan, menunjukan skill dan membuktikan passion pilihannya.
    Pada Passionville yang ke-4 ini, lanjut Christian, passionate people dibebaskan untuk menampilkan passionnya secara individual maupun kelompok melalui video yang akan dinilai oleh juri dan expert sesuai passionnya masing-masing. Karya terbaik berhak mendapatkan hadiah jutaan rupiah.
    Bertindak sebagai juri, ada Arul Loenpia Extreme (motorcycle stunt rider), Jmono Neurotic (musician) dan Guntur Jong Merdeka (3D mural artist).
    “Rangkaian kegiatan dalam kompetisi ‘Passionville 2015’ akan digelar dalam tiga sesi, yakni submission event, semifinal event, dan juga acara puncak,” ungkapnya di depan stadion diponegoro Semarang,
  • HEROES DAY ON THE TRAIN

    1
    Merayakan hari pahlawan tidak selalu harus dilaksanakan di lapangan. Salah satunya seperti yang kami lakukan pada hari Selasa, 10 November 2015 kemarin. Kami melaksanakan perayaan hari pahlawan di gerbong KA Kalijaga jurusan Solo-Semarang. Pada pukul 05.15 kami berangkat dari stasiun purwosari. Dan pada pukul 07.00 kami melaksanakan upacara bendera. Walaupun di dalam gerbong tapi upacara berlangsung khitmat. Selain itu kami juga mengadakan lomba, dan pembagian doorprize untuk memeriahkan acara ini.
  • 1
    "Inbox Mengharukan Seorang Ayah Sebelum Meninggal untuk Putranya"


    Seorang pemuda duduk di hadapan laptopnya. Login facebook. Pertama kali yang dia cek adalah inbox. Hari ini terlihat sesuatu yang tidak dia pedulikan selama ini. Bagian ‘OTHER’ di inboxnya. Ada dua pesan. Pesan pertama, spam. Pesan kedua, dia membukanya. Ternyata pesan 3 bulan yang lalu. Dia baca isinya:

    “Salam. Ini kali pertama abah mencoba menggunakan facebook. Abah coba tambah kamu sebagai teman tapi tidak bisa. Abah juga tidak terlalu paham benda ini. Abah coba kirim pesan ini kepada kamu. Maaf, abah tidak pandai mengetik. Ini pun kawan abah yang mengajarkan.

    Ingatkah saat pertama kali kamu punya HP? Saat itu kamu kelas 4 MI. Abah kasian semua anak-anak sekarang punya HP. Jadi, abah hadiahkan pada kamu satu. Dengan harapan kamu akan telpon abah kalau kamu mau cerita tentang masalah asrama, sekolah atau apa-apa saja. Tapi, kamu hanya telpon abah seminggu sekali. Tanya tentang uang makan dan jajan. Abah berpikir juga, isi ulang pulsa 100 ribu tapi telpon abah tidak sampai 5 menit. Sudah habiskah pulsanya?

    Saat kamu kecil dulu, abah masih ingat pertama kali kamu bisa ngomong. Kamu asyik panggil, ‘Abah, abah, abah’. Abah bahagia sekali anak lelaki abah panggil abah. Panggil Umi.

    Abah senang bisa berbicara dengan kamu walaupun kamu mungkin tidak ingat dan tidak paham apa yang abah ucapkan di umur kamu 4 atau 5 tahun. Tapi, percayalah. Abah dan Umi bicara dengan kamu banyak sekali. Kamulah penghibur kami di saat kami berduka. Walaupun hanya dengan gelak tawamu. Saat kamu masuk MI.

    Abah ingat kamu selalu bercerita dengan abah ketika membonceng motor dengan abah setiap pergi dan pulang sekolah. Banyak yang kamu ceritakan pada abah. Tentang ibu guru, sekolah, teman-teman. Abah jadi makin bersemangat bekerja keras mencari uang untuk biaya kamu ke sekolah. Sebab kamu lucu sekali. Menyenangkan. Ayah mana yang tidak gembira kalau anaknya suka ke sekolah untuk belajar.

    Ketika kamu masuk MTs. Kamu mulai punya kawan-kawan baru. Kamu pulang dari sekolah, kamu langsung masuk kamar. Kamu keluar pas waktu makan saja. Kamu keluar rumah dengan kawan-kawanmu. Kamu mulai jarang bercerita dengan abah. Kamu pandai. Akhirnya masuk asrama di Aliyah. Di asrama, jarak antara kita makin jauh. Kamu mencari kami saat perlu. Kamu biarkan kami saat tidak perlu.

    Abah tahu, naluri remaja. Abah pun pernah muda. Akhirnya, abah tahu kalau ternyata kamu menyukai seorang gadis. Ketika masuk kuliah, sikap kamu sama saja dengan ketika di Aliyah. Jarang hubungi kami. Sewaktu pulang liburan, kamu sibuk dengan HP kamu, dengan laptop kamu, dengan internet kamu, dengan dunia kamu.

    Abah bertanya-tanya sendiri dalam hati. Adakah kawan istimewa itu lebih penting dari Abah dan Umi? Adakah Abah dan Umi cuma diperlukan saat kamu mau nikah saja sebagai pemberi restu? Adakah kami ibarat tabungan kamu saja?

    Akhirnya, kamu jarang berbicara dengan abah lagi. Kalau pun bicara, dengan jari-jemari. Berjumpa tapi tak berkata-kata. Berbicara tapi seperti tak bersuara. Bertegur cuma waktu hari raya. Tanya sepatah kata, dijawab sepatah kata. Ditegur, kamu buang muka. Dimarahi, kamu tidak pulang liburan lagi.

    Malam ini, abah sebenarnya rindu sekali pada kamu. Bukan mau marah atau mengungkit-ungkit masa lalu. Cuma abah sudah terlalu tua. Abah sudah di penghujung usia 60 an. Kekuatan abah tidak sekuat dulu lagi. Abah tidak minta banyak…

    Kadang-kadang, abah cuma mau kamu berada di sisi abah. Berbicara tentang hidup kamu. Meluapkan apa saja yang terpendam dalam hati kamu. Menangis pada abah. Mengadu pada abah. Bercerita pada abah seperti saat kamu keci dulu. Apapun.

    Maafkan abah atas curhat abah ini. Jagalah solat. Jagalah hati. Jagalah Iman. Mungkin kamu tidak punya waktu berbicara dengan abah. Namun, jangan sampai kamu tidak punya waktu berbicara dengan Allah.

    Jangan letakkan cinta di hati pada seseorang melebihi cinta kepada Allah. Mungkin kamu mengabaikan abah. Namun jangan kamu mengabaikan Allah. Maafkan abah atas segalanya.”

    Pemuda meneteskan air mata. Dalam hati perih tidak terkira. Bagaimana tidak, tulisan ayahandanya itu dibaca setelah 3 bulan beliau pergi untuk selama-lamanya. Di saat tidak mungkin lagi mampu memeluk tubuh tua ayahnya. 

    Silahkan sebarkan ke teman2 kalian...


    [HP – Sebarkanlah.com /akhbarislam]
  • Copyright © - kumpulan cerita

    kumpulan cerita - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan